Jawab :
Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan orang lain, karena kita adalah makhluk monodualisme. Dalam proses ini terjadi interaksi sosial yang biasa disebut dengan proses sosialisasi. Proses sosialisasi adalah proses control yang kompleks, dengan itu kesadaran moral, kognitif, afektif ditimbulkan pada anak dan terhadap berbagai tuntutan masyarakat seperti halnya yang diwujudkan di dalam berbagai peran yang diharapkan akan dimainkan (Tim Dosen Jurusan Filsafat dan Ilmu Pendidikan: IV-2: 2000) . Proses ini bergerak secara efektif mengenai berbagai kemungkinan manusia itu membentuk suatu pengertian melalui jenjang waktu dan pengaturan sosial tertentu. Sarana- sarana pokok dari sosialisasi dalam berbagai masyarakat kontemporer adalah keluarga, kelompok sebaya, sekolah, dan pekerjaan. Disini saya akan berpendapat tentang proses sosialisasi melalui teman sebaya (peers group). Teman sebaya, kata yang taka sing lagi ditelinga kita. Teman sebaya merupakan media sosialisasi yang sangat berpengaruh besar dalam proses perkembangan kepribadian seseorang. Karena teman sebaya merupakan individu- individu yang mempunyai kedudukan yang sama. Teman sebaya membawa dampak yang sangat besar, seperti halnya dalam hal penampilan, kegiatan sosial, cara berpacaran, kelakuan, dan sebagainya. Dampak yang ditimbulkan dari proses sosialisasi melalui media teman sebaya berdampak pada 2 hal yaitu, positif dan negative.
Dalam hal positif teman sebaya dapat menbawa seseorang dalam pembentukan kepribadian menjadi lebih sempurna, karena tanpa teman sebaya, kita tidak bisa mengenal kehidupan sosial lebih luas. Dan karena teman sebayalah kita bisa belajar menghargai orang- orang disekitar kita. Namun, selain dampak positifnya, adapula dampak negatifnya, yaitu jika dalam pergaulan teman sebaya itu salah, maka akan mengakibatkan perkembangan kepribadian kita akan salah pula. Maka dari itu, dalam memilih teman sebaya, kita harus benar- benar selektif, agar kita yidak terjerumus dalam hal yang tidak baik.
Saya mempunyai contoh cerita tentang dampak- dampak dari media sosialisasi melalui teman sebaya. Ini adalah pengalaman pribadi saya ketika saya mesih duduk di bangku SMA. Waktu saya duduk dibangku SMA, saya memiliki teman akrab dari kelas X sampai kelas XII. Jika salah satu kami pergi, yang lainpun ikut pergi. Ya, bisa dibilang kita tak bisa dipisahkan. Kami memiliki berbagai karakter, ada yang manja, ada yang kaya preman, ada yang biasa- biasa saja. Bermacam- macamlah.. Sampai- sampai kita mengikuti ekskul itu sama, dan teman- teman kami yang lain pun mengatakan bahwa gank yang kompak dan tak terpisahkan. Tapi kita beranggapan kita bukan gank, karena kita adalah tipe orang- orang yang mudah bergaul dengan siapa saja. Mungkin karena kita sering bersama- sama dan jika ada diantara kita yang sedang mengalami masalah, pasti kita turun tangan untuk membantu masalahnya itu. Sampai- sampai teman kita yang lain merasa iri akan semua itu.
Suatu hari, ada masalah yang menimpa teman kita. Dia berurusan dengan adik kelas. Kami langsung turun tangan karena kami merasa teman kami dilecehkan, dan kami tidak terima dengan perbuatan adik kelas kami. Akhirnya kami bertindak dengan cara mendatangi adik kelas kami tersebut. Tapi sebelumnya, teman kami, mengatakan bahwa kita tidak boleh bertindak gegabah, karena ini masalah teman kami, dan teman kami tidak menginginkan kami terlibat dalam masalahnya. Tetapi kami tetap bersikeras untuk membantunya, karena kami menganggap dia adalah saudara kami, dan jika saudara kami disakiti maka kami juga akan merasakannya. Dan sampai akhirnya kita mendatangi anak tersebu dan menasehati anak tersebut dengan baik- baik. Tetapi sayangnya, tanggapan dari anak tersebut tidak baik. Karena terbawa emosi salah satu teman kita juga ikut emosi dan terjadilah pertengkaran kecil antara kami dan anak tersebut. Sampai- sampai kejadian tersebut diketahui oleh salaha satu guru kita. Dan kami semua pun dibawa ke ruang BK, untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Itulah sebagaian kecil contoh cerita tentang peers group. Bahwa teman sebaya sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita, ada yang baik dan ada juga yang buruk. Agar kita tidak terpengaruh dengan hal- hal yang buruk, kita harus bisa memilah- milah yang baik dan tidak. Sepintar- pintarnya kita dalam mencari teman bergaul. Bukan berarti kita harus memilih- milh teman. Tapi bagaimana kita bisa menyikapi semua pengaruh- pengaruh yang kita dapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar